Tuesday, February 14, 2012 0 komentar

Bab VII. Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia

A.    Persiapan Kemerdekaan dan Proses Perumusan Dasar Negara
1.      BPUPKI
  1. Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya 
  2. 1 Maret 1945 Pemerintah Militer Jepang di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu zumbi Coosakai 
  3. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. 
  4. BPUPKI diresmikan pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun kaisar Jepang. 
  5. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua didampingi dua orang ketua muda, yaitu Raden Panji Suroso dan Hibangase Yosio 
  6. Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh R.P.Soeroso, dengan wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda (orang Jepang). 
  7. Tanggal 28 Mei 1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan sidang pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta  (Gedung Pancasila sekarang). 
  8. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad, lembaga DPR pada zaman kolonial Belanda. 
  9. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:
    1. Sidang resmi pertama 
      1. Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. 
      2. Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara. 
      3. Masa sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila.
    2. Sidang resmi kedua 
      1. Rapat kedua berlangsung 10-17 Juli 1945 dengan tema bahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran. 
      2. Dalam rapat ini dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar beranggotakan 19 orang dengan ketua Ir. Soekarno, Panitia Pembelaan Tanah Air dengan ketua Abikoesno Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan Keuangan diketuai Mohamad Hatta. 
      3. Dengan pemungutan suara, akhirnya ditentukan wilayah Indonesia merdeka yakni wilayah Hindia Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis, dan pulau-pulau sekitarnya. 
      4. Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil beranggotakan 7 orang yaitu: 
        1. Prof. Dr. Mr. Soepomo (ketua merangkap anggota) 
        2. Mr. Wongsonegoro 
        3. Mr. Achmad Soebardjo 
        4. Mr. A.A. Maramis 
        5. Mr. R.P. Singgih 
        6. H. Agus Salim 
        7. Dr. Soekiman 
      5. Pada tanggal 13 Juli 1945 Panitia Perancang UUD mengadakan sidang untuk membahas hasil kerja panitia kecil perancang UUD tersebut.
      6. Pada tanggal 14 Juli 1945, rapat pleno BPUPKI menerima laporan Panitia Perancang UUD yang dibacakan oleh Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut tercantum tiga masalah pokok yaitu: 
        1. pernyataan Indonesia merdeka           
        2. Batang tubuh 
        3. pembukaan UUD 
      7. Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta. 
      8. Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara peserta sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan Islam dalam Indonesia yang baru 
      9. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan membentuk PPKI

  2. PPKI
  1. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, 
  2. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) (独立準備委員会 Dokuritsu Junbi Inkai), beranggotakan 21 orang sebagai upaya pencerminan perwakilan etnis, terdiri berasal dari : 
    1. 12 orang dari Jawa,
    2. 3 orang dari Sumatra,
    3. 2 orang dari Sulawesi,
    4. 1 orang dari Kalimantan,
    5. 1 orang dari Nusa Tenggara,
    6. 1 orang dari maluku,
    7. 1 orang dari Tionghoa. 
  3.  PPKI bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. 
  4.  Badan ini beranggotakan 21 orang. Dengan susunan pengurus : 
    1. Ketua              : Ir. Soekarno 
    2. Wakil Ketua    : Drs. Moh. Hatta
    3. Anggota       
      1.  Prof. Mr. Dr. Soepomo                         
      2. Mr. Abdul Maghfar  
      3. KRT Radjiman Wedyodiningrat    
      4. R. P. Soeroso 
      5. Soetardjo Kartohadikoesoemo       
      6. Abdoel Kadir  
      7. Kiai Abdoel Wachid Hasjim         
      8. Andi Pangerang  
      9. Ki Bagus Hadikusumo                 
      10. Pangeran Poerbojo 
      11.  Mr. Teuku Mohammad Hasan             
      12. A.H. Hamidan  
      13.  Pangeran Soerjohamidjojo                  
      14. Dr. GSSJ Ratulangi 
      15. Dr. Mohammad Amir                          
      16. Otto Iskandardinata 
      17. I Goesti Ketoet Poedja                      
      18. Drs. Yap Tjwan Bing 
      19.  Mr. Johannes Latuharhary  
  5. Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah 6 yaitu :
    1. Penasehat       : Achmad Soebardjo
    2. Anggota         :
          1.  Sajoeti Melik   
          2. Ki Hadjar Dewantara   
          3. R.A.A. Wiranatakoesoema   
          4. Kasman Singodimedjo   
          5. Iwa Koesoemasoemantri   
  6. Tugas PPKI adalah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sehubungan dengan pemindahkuasaan Jepang pada Indonesia yang meliputi  :
      1. Menyelesaikan dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Dasar yang dipersiapkan BPUPKI
      2. Merumuskan dan memutuskan pelaksanaan pernyataan kemerdekaan Indonesia bila saatnya telah tiba 
  7.  Tanggal 9 Agustus 1945, sebagai pimpinan PPKI yang baru, Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi. 
  8. Setelah pertemuan tersebut, PPKI tidak dapat bertugas karena para pemuda mendesak agar proklamasi kemerdekaan tidak dilakukan atas nama PPKI, yang dianggap merupakan alat buatan Jepang. 
  9. Bahkan rencana rapat 16 Agustus 1945 tidak dapat terlaksana karena terjadi peristiwa Rengasdengklok. 
  10. PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. 
  11. Sidang 1 : 
    1. Setelah proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI memutuskan antara lain: 
      1. mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945, 
      2. memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden RI dan Drs. M. Hatta sebagai wakil presiden RI, 
      3. membentuk Komite Nasional untuk membantu tugas presiden sebelum DPR/MPR terbentuk. 
    2. Berkaitan dengan UUD, terdapat perubahan dari bahan yang dihasilkan oleh BPUPKI, antara lain: 
      1. Kata Muqaddimah diganti dengan kata Pembukaan. 
      2.  Pada pembukaan alenia keempat anak kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan Ketuhanan yang Maha Esa. 
      3.  Pada pembukaan alenia keempat anak kalimat "Menurut kemanusiaan yang adil dan beradab" diganti menjadi "kemanusiaan yang adil dan beradab". 
    3.  Pada pasal 6:1 yang semula berbunyi Presiden ialah orang Indonesia Asli dan beragama Islam diganti menjadi Presiden adalah orang Indonesia Asli
  12. PPKI mengadakan sidang kedua pada tanggal 19 Agustus 1945. Sidang tersebut memutuskan hal - hal berikut:
    1. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
    2. Membentuk 12 departemen dan menteri - menterinya.
    3. Menetapkan pembagian wilayah Republik Indonesia atas delapan provinsi beserta gubernur - gubernurnya

3. Perumusan Dasar Negara
  1. Hal-hal yang menjadi alasan mengapa suatu dasar negara perlu dirumuskan, antara lain: 
  2. Nilai-nilai kepribadian bangsa perlu dirumuskan secara resmi.
  3. Negara memerlukan dasar untuk melangkah maju. 
  4. Selama sidang pertama BPUPKI yang berlangsung dari tanggal 28 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 
  5. Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara. 
  6. Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin dalam pidato singkatnya mengemukakan lima asas yaitu: 
    1. peri kebangsaan 
    2. peri kemanusiaan 
    3. peri ke Tuhanan 
    4. peri kerakyatan 
    5. kesejahteraan rakyat 
  7. Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo mengusulkan lima asas yaitu : 
    1. Persatuan 
    2. keseimbangan lahir dan batin 
    3. kekeluargaan 
    4. keadilan rakyat 
    5. musyawarah 
  8. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan lima asas pula yang disebut Pancasila yaitu: 
    1. nasionalisme dan kebangsaan Indonesia 
    2. internasionalisme dan peri kemanusiaan 
    3. mufakat atau demokrasi 
    4. kesejahteraan sosial 
    5. Ketuhanan yang Maha Esa
  9. Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang menurut beliau bilamana diperlukan dapat diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila yaitu: 
    1. Sosionasionalisme 
    2. Sosiodemokrasi 
    3. Ketuhanan yang berkebudayaan 
  10.  Dalam masa reses (masa istirahat) antara Sidang I BPUPKI dengan Sidang II BPUPKI, masih belum ditemukan kesepakatan untuk perumusan dasar negara, sehingga akhirnya dibentuklah panitia kecil untuk menggodok berbagai masukan. Panitia kecil beranggotakan 9 orang dan dikenal pula sebagai Panitia Sembilan dengan susunan sebagai berikut: 
  11.  Ketua                      : Ir. Soekarno 
  12.  Wakil ketua             : Drs. Moh. Hatta 
  13.  Anggota                  :           
      1. Mr. Achmad Soebardjo 
      2.  Mr. Muhammad Yamin 
      3. KH. Wachid Hasyim 
      4. Abdul Kahar Muzakir 
      5.  Abikoesno Tjokrosoejoso 
      6.  H. Agus Salim 
      7.  Mr. A.A. Maramis 
  14. Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan (nasionalis) dan 4 orang dari pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan kembali bertemu dan menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisikan: 
      1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 
      2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 
      3. Persatuan Indonesia 
      4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 
      5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 
  15. Pada tanggal 17 Agustus 1945 sore, seorang opsir angkatan laut Jepang menemui Drs. Mohammad Hatta. Opsir itu menyampaikan keberatan dari tokoh-tokoh rakyat Indonesia bagian Timur atas kata-kata “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya,” dalam Piagam Jakarta. 
  16. Sebelum rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945, Drs. Moh. Hatta dan Ir. Sukarno meminta empat tokoh Islam, yakni Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku Moh. Hassan untuk membicarakan hal tersebut. 
  17. Hal ini dilakukan untuk menghindari perdebatan panjang dalam rapat PPKI. Akhirnya mereka sepakat kata-kata yang menjadi ganjalan bagi masyarakat Indonesia Timur itu diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.”. 
  18. Pancasila Dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan itu berbunyi, sebagai berikut: 
    1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 
    2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 
    3. Persatuan Indonesia. 
    4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. 
    5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.



 referensi : BPUPKIPPKIKemerdekaan , Pancasila ,
Friday, February 10, 2012 2 komentar

BAB VI. PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN BELANDA
A.    Kedatangan Belanda dan Penindasan VOC
1.     22 Januari 1596 Belanda pertama kali mendarat di Banten di bawah pimpinan Cornelis de Hautman
2.     Namun diusir oleh Raja Banten karena bersikap kasar
3.     1598 Belanda datang kembali dengan sikap yang lebih baik
4.     20 Maret 1602 dibentuk Perkumpulan Dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
5.     Tujuan didirikannya VOC adalah :
a.     Menghilangkan persaingan yang merugikan pedagang Belanda
b.    Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa portugis dan pedagang lain di Indonesia
c.     Mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk membiayai peran
6.     Akan tetapi, lama-kelamaan VOC berusaha menguasai perdagangan (monopoli).
7.     Untuk mewujudkan maksud itu Pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa kepada VOC, yaitu :
a.     Membuat perjanjian dengan raja setempat
b.    Menyatakan perang dan membuat perdamaian
c.     Membuat senjata dan mendirikan benteng
d.    Mencetak uang
e.     Mengangkat dan menghentikan pegawai
8.     VOC merebut Maluku dari Portugis
9.     Tahun 1605 Belanda merebut Benteng Portugis di Ambon
10.  VOC melakukan Pelayaran Hongi (patroli laut) untuk mengawasi rakyat Maluku agar tidak menjual rempah-rempah mereka kepada pedagang lain
11.  Pusat perdagangan Jayakarta direbut Belanda pada masa Gubernur Jenderal J.P. Coen.
12.  Ia mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia
13.  31 Desember 1799, VOC dibubarkan karena :
a.     Pejabat-pejabat VOC melakukan korupsi dan hidup mewah.
b.    VOC menanggung biaya perang yang sangat besar.
c.     Kalah bersaing dengan pedagang Inggris dan Prancis.
d.    Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap.
14.  Pada tanggal 1 Januari 1800, kekuasaan VOC di Indonesia digantikan langsung oleh pemerintah Kerajaan Belanda
15.  Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparte berhasil menaklukkan Belanda.
16.  Napoleon mengubah bentuk negara Belanda dari kerajaan menjadi republik.
17.  Napoleon ingin memberantas penyelewengan dan korupsi serta mempertahankan Pulau Jawa dari Inggris.
18.  Ia mengangkat Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal di Batavia.
19.  Untuk menahan serangan Inggris, Daendels (1808-1811) melakukan tiga hal, yaitu:
a.     menambah jumlah prajurit,
b.    membangun pabrik senjata, kapal-kapal baru, dan pos-pos pertahanan,
c.     membangun jalan raya Jalan Raya Anyer-Panarukan yang panjangnya sekitar 1.000 km.
20.  Daendels memberlakukan kerja paksa tanpa upah untuk membangun jalan. Kerja paksa ini dikenal dengan nama kerja rodi
21.  Pada tahun 1811, Daendels dipanggil ke Belanda. Ia digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens
22.  18 September 1811 Janssens dipaksa menandatangani perjanjian Tuntang yang berisi :
a.     Seluruh wilayah jajahan Belanda di Indonesia diserahkan kepada Inggris.
b.    Adanya sistem pajak/sewa tanah.
c.     Sistem kerja rodi dihapuskan.
d.    Diberlakukan sistem perbudakan
23.  Inggris berkuasa di Indonesia selama lima tahun (1811-1816)
24.  Pemerintah Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia.
25.  Pemerintah memberlakukan sistem sewa tanah yang dikenal dengan nama landrente.
26.  Pada tahun 1816, Inggris menyerahkan wilayah Indonesia kepada Belanda.
27.  Pemerintah Belanda menunjuk Van Der Capellen sebagai gubernur jenderal.
28.  Van Der Capellen mempertahankan monopoli perdagangan yang telah dimulai oleh VOC dan tetap memberlakukan kerja paksa.
29.  Pada tahun 1830, Van Der Capellen diganti Van Den Bosch.
30.   Bosch memberlakukan tanam paksa atau cultuur stelsel untuk mengisi kas pemerintah yang kosong.
31.  Van Den Bosch membuat aturan-aturan untuk tanam paksa sebagai berikut:
a.     Rakyat wajib menyediakan 1/5 dari tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku di pasaran Eropa.
b.    Tanah yang dipakai untuk tanamam paksa bebas dari pajak.
c.     Hasil tanaman diserahkan kepada Belanda.
d.    Pekerjaan untuk tanam paksa tidak melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
e.     Kerusakan-kerusakan yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi tanggungan Belanda.
f.     Rakyat Indonesia yang bukan petani harus bekerja 66 hari tiap tahun bagi pemerintah Hindia Belanda.

B.    Perlawanan Menantang Penjajahan Belanda
1.     Perlawanan Rakyat Mataram
a.     Pada tahun 1628 dan 1629, Mataram melancarkan serangan besar-besaran terhadap VOC di Batavia.
b.    Sultan Agung mengirimkan ribuan prajurit untuk menggempur Batavia dari darat dan laut.
c.     Tahun 1628 perlawanan mengalami kegagalan karena kurangnya persediaan makanan
d.    1629 berhasil menghancurkan benteng Hollandia

2.     Perlawanan Rakyat Makasar
a.     Di Sulawesi Selatan VOC mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia di bawah pimpinan Sultan Hassanuddin.
b.    Namun Sultan Hassanudin dapat dikalahkan VOC dengan politik adu dombanya antara Sultan Hassanudin dengan Aru Palaka

3.     Perlawanan terhadap VOC di Pasuruan Jawa Timur dipimpin oleh Untung Suropati.

4.     Perlawanan Rakyat Banten
a.     Sultan Ageng Tirtayasa mengobarkan perlawanan di daerah Banten.
b.    Namun mengalami kegagalan karena VOC menerapkan politik adu domba (devide et impera) antara Sultan Ageng Tirtayasa dan putranya Sultan Haji
c.     Sultan Haji yang dibantu VOC mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa

5.     Perlawanan Rakyat Maluku
a.     Tahun 1816 VOC datang dan menguasai Maluku
b.    Dipimpin oleh Thomas Matulessi (Kapten Pattimura), rakyat Maluku melakukan perlawanan pada tahun 1817.
c.     Pattimura dibantu oleh Anthony Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus Tiahahu, dan seorang pejuang wanita Christina Martha Tiahahu
d.    Pada tanggal 16 Desember 1817, Pattimura dihukum gantung di depan Benteng Victoria di Ambon.

6.     Perang Padri (1821-1837)
a.     Perang Padri bermula dari pertentangan antara kaum adat dan kaum agama (kaumPadri).
b.    Kaum Padri ingin memurnikan pelaksanaan agama Islam.
c.     Gerakan Padri itu ditentang oleh kaum adat.
d.    kaum adat minta bantuan kepada Belanda dengan imbalan sebagian wilayah Minangkabau.
e.     Pasukan Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro.
f.     Setelah beliau wafat diganti oleh Tuanku Imam Bonjol.
g.    Pasukan Padri dengan taktik perang gerilya, berhasil mengacaukan pasukan Belanda.
h.     Pada tahun 1825 terjadi gencatan senjata.
i.      Belanda mengakui beberapa wilayah sebagai daerah kaum Padri.
j.      Tahun 1830 kaum adat mulai banyak membantu kaum Padri karena tidak menyukai kesewenangan Belanda
k.     Tahun 1833 terjadi pertempuran hebat di daerah Agam.
l.      Tahun 1834 Belanda mengepung pasukan Bonjol.
m.   Namun pasukan Padri dapat bertahan sampai dengan tahun 1837.
n.     Pada tanggal 25 Oktober 1837, benteng Imam Bonjol dapat diterobos.
o.    Beliau tertangkap dan diasingkan di Cianjur kemudian dipindahkan ke Minahasa hingga wafat

7.     Perang Diponegoro (1825-1830)
a.     Perang Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran Diponegoro atas campur tangan Belanda terhadap istana dan tanah tumpah darahnya.
b.    Kekecewaan itu memuncak ketika Patih Danureja atas perintah Belanda memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya
c.     Dipimpin Pangeran Diponegoro, rakyat Tegalrejo menyatakan perang melawan Belanda tanggal 20 Juli 1825.
d.    Diponegoro dibantu oleh Pangeran Mangkubumi sebagai penasehat, Pangeran Ngabehi Jayakusuma sebagai panglima, dan Sentot Ali Basyah Prawiradirja sebagai panglima perang.
e.     Kyai Mojo dari Surakarta mengobarkan Perang Sabil.
f.     Antara tahun 1825-1826 pasukan Diponegoro mampu mendesak pasukan Belanda.
g.    Pada tahun 1827, Belanda mendatangkan bantuan dari Sumatra dan Sulawesi.
h.     Jenderal De Kock menerapkan taktik perang benteng stelsel.
i.      Taktik ini berhasil mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro.
j.      Dalam perundingan yang diadakan tanggal 28 Maret 1830 di Magelang, Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda. Beliau diasingkan dan meninggal di Makassar.


8.     Perang Banjarmasin
a.     Penyebab perang Banjarmasin adalah Belanda melakukan monopoli perdagangan dan mencampuri urusan kerajaan.
b.    Perang Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari.
c.     Beliau didukung oleh Pangeran Hidayatullah.
d.    Pada tahun 1862 Hidayatullah ditahan Belanda dan dibuang ke Cianjur
e.     Pangeran Antasari diangkat rakyat menjadi Sultan.
f.     Pangeran Antasari berusaha mempertahankan wilayah Banjar dengan cara membakar stiap kapal Belanda yang masuk wilayah Banjar
g.    Tahun 1863 Belanda melancarkan serangan ke seluruh wilayah Banjar hingga akhirnya Pangeran Antasari gugur.

9.     Perang Bali (1846-1868)
a.     Penyebab Perang Bali adalah pihak Belanda menolak hak Tawan Karang yang diterapkan Kerajaan Buleleng
b.    Belanda melakukan tiga kali penyerangan, yaitu pada tahun 1846, 1848, dan 1849.
c.     Setelah Buleleng dapat ditaklukkan, rakyat Bali mengadakan perang puputan, yaitu berperang sampai titik darah terakhir. Di antaranya :
                                           i.    Perang Puputan Badung (1906),
                                          ii.    Perang Puputan Kusumba (1908),
                                         iii.    Perang Puputan Klungkung (1908).
d.    Salah satu pemimpin perlawanan rakyat Bali yang terkenal adalah Raja Buleleng dibantu oleh Gusti Ketut Jelantik.

10.  Perang Rakyat tapanuli
a.     Tahun 1873 Belanda memasuki wilayah Tapanuli dengan alas an memadamkan aktivitas pejuang Padri dan Aceh
b.    Tahun 1878, Belanda menyerang Tapanuli
c.     Perang Tapanuli diawali dengan operasi militer yang dilakukan oleh Jendral Van Daelen di pedalaman Aceh Tahun 1903-1904
d.    Pada tahun 1904 Belanda kembali menyerangtanah Gayo.
e.     Pada saat itu Belanda juga menyerang daerah Danau Toba.
f.     Pada tahun 1907, pasukan Belanda menyerang kubu pertahanan pasukan Sisingamangaraja XII di Pakpak.
g.     Sisingamangaraja gugur dalam penyerangan itu. Jenazahnya dimakamkan di Tarutung, kemudian dipindahkan ke Balige.

11.  Perang Aceh
a.     Tahun 1873 Belanda melakukan serangan ke Aceh
b.    Rakyat Aceh mengadakan perlawanan di bawah pemimpin-pemimpin Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Teuku Ibrahim, Teuku Umar, dan Cut Nyak Dien.
c.     tahun 1879 Belanda dapat menguasai Aceh
d.    Belanda mengirim Dr. Snouck Hurgronje untuk mempelajari sistem kemasyarakatan penduduk Aceh.
e.     Dari penelitian yang dibuatnya, Hurgronje menyimpulkan bahwa kekuatan Aceh terletak pada peran para ulama.
f.     Penemuannya dijadikan dasar untuk membuat siasat perang yang baru.
g.    Belanda membentuk pasukan gerak cepat (Marchose) untuk mengejar dan menumpas gerilyawan Aceh.
h.     Dengan pasukan marchose Belanda berhasil mematahkan serangan gerilya rakyat Aceh
i.      Tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh.
j.      Pasukan Cut Nyak Dien yang menyingkir ke hutan dan mengadakan perlawanan juga dapat dilumpuhkan

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN JEPANG
A.    Kedatangan Jepang di Indonesia
1.     Januari 1942 Jepang memasuki wilayah Indonesia
2.     Tanggal 1 Maret 1942 pasukan Jepang berhasil mendarat di tiga tempat secara serempak di Pulau Jawa, yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan (Pantura), dan Pasuruan (Jawa Timur).
3.     Tanggal 5 Maret 1942 pasukan Jepang sudah berhasil menguasai Batavia.
4.     Tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda Letjen Ter Poorten atas nama Angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa syarat kepada Angkatan Perang Jepang yang dipimpin Letjen Hithoshi Imamura.
5.     Upacara serah terima ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
6.     Setelah menduduki Indonesia, Jepang berusaha menarik simpati rakyat Indonesia. Ada tiga hal yang dilakukan Jepang, yaitu:
a.     mengijinkan mengibarkan bendera Merah Putih;
b.    mengijinkan rakyat Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya;
c.     larangan menggunakan bahasa Belanda dalam pergaulan sehari-hari.
d.    Bahasa pergaulan sehari-hari diganti dengan bahasa Indonesia.
7.     Untuk memikat hati rakyat, Jepang membuat propaganda tiga A. Propaganda yang dilancarkan Jepang itu berisi:
a.     Jepang pemimpin Asia,
b.    Jepang pelindung Asia,
c.     Jepang cahaya Asia.

B.    Penderitaan rakyat pada masa pendudukan Jepang
1.     Penderitaan rakyat Indonesia selama masa penjajahan Jepang antara lain sebagai berikut:
a.     Jepang merampas hasil pertanian rakyat, seperti padi dan jagung untuk persediaan makanan pasukan Jepang.
b.    Pemerintah Jepang sangat ketat melakukan pengawasan terhadap pemberitaan. Media masa disegel.
c.     Jepang juga memanfaatkan rakyat Indonesia untuk diperas tenaganya bagi keperluan Jepang. Para pekerja paksa pada zaman Jepang disebut romusha.
Selain romusha, banyak barisan dibentuk untuk kepentingan Jepang, seperti:
                                          i.    Seinendan (barisan pemuda),
                                         ii.    Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
                                        iii.    Fujinkai (Barisan Wanita)
                                        iv.    Suishintai (Barisan Pelopor)
                                         v.    Jibakutai (Barisan Berani Mati),
                                        vi.    Gakutotai (Barisan Pelajar),
                                       vii.    Peta (Pembela Tanah Air)
d.    Banyak wanita Indonesia yang terpaksa melayani nafsu bejat pasukan Jepang.
2.     Tanggal 16 April 1943 Jepang mendirikan Pusat tenaga Rakyat (PUTERA) sebagai ganti Gerakan 3A yang dibubarkan pada November 1942
3.     Jepang mengangkat tokoh-tokoh bangsa Indonesia sebagai pimpinan PUTERA, yaitu : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH. Mas Mansyur yang dikenal dengan sebutan 4 serangkai
4.     3 Oktober 1943 dibentuklah tentara Pembela Tanah Air (PETA)
5.     Anggota Peta berasal dari putra-putri Indonesian yang mendapat pelatihan militer dari Jepang
6.     Tujuan pembentukan Peta adalah mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan sekutu
7.     April 1943 dibentuk Heiho yang dibentuk dari pemuuda-pemudi Indonesia untuk membantu Jepang menghadapi serangan tentara Sekutu

C.    Perlawanan menentang Penjajahan Jepang
1.     Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng tahun 1942
Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Perlawanan rakyat
Aceh juga terjadi di Mereudu pada tahun 1944.
2.     Perlawanan di Kaplongan, Jawa Barat
Jepang memaksa petani di Kaplongan untuk menyerahkan sebagian hasil buminya. Petani marah. Terjadilah perlawanan terhadap pasukan Jepang.
3.     Perlawanan di Lohbener, Jawa Barat
Petani di Lohbener menolak memberikan hasil panen padi kepada Jepang. Terjadilah peperangan terhadap pasukan Jepang yang dipimpin oleh H. Madriyas.
4.     Perlawanan di Pontianak, Kalimantan Barat
Penduduk dipaksa untuk membuat pelabuhan dan lapangan terbang. Para pemimpin sepakat untuk menyerang Jepang. Perlawanan terjadi pada tanggal 16 Oktober 1943. Mereka ditangkap dan dibunuh.
5.     Perlawanan Peta di Gumilir, Cilacap
Perlawanan Peta Gumilir, Cilacap terjadi pada bulan Juni 1945. Perlawanan ini dipimpin oleh Kusaeri, komandan regu Peta di Cilacap. Kusaeri menyerah tetapi tidak dijatuhi hukuman. Sudirman berhasil menolong dan membebaskannya.
6.     Perlawanan di Singaparna, Jawa Barat
Perlawanan Singaparna dipimpin oleh Kiai Haji Zainal Mustafa. Beliau menolak seikeirei (membungkukkan badan kepada Kai-sar Jepang Tenno Heika) dan menentang romusha. Beliau memandang hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.
7.     Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur
Tentara Peta di Blitar memberontak di bawah pimpinan Shodanco F.X. Supriyadi. Namun Jepang dapat mematahkan perlawanan ini. Supriyadi dan teman-temanya ditangkap oleh tentara Jepang
8.     Perlawanan K.H. Zainal Mustafa di Tasikmalaya
9.     Pada tanggal 15 Maret 1945, perwira-perwira Peta yang memberontak diadili di Pengadilan Militer Jepang di Jakarta.
10.  Dalam pengadilan itu, mereka dijatuhi hukuman mati.
11.  Perwira-perwira Peta yang dijatuhi hukuman mati antara lain
-       Muradi, Dr. Ismangil,
-       Suparyono, Sunarto,
-       Halim Mangkudijaya, dan
-       Supriyadi. Namun, Supriyadi menghilang dan tidak menghadiri persidangan.

D.    Peranan Pemuda pada masa Pergerakan Nasional
1.     Tahun 1925 berdiri organisasi pemuda Tri Kara Dharma yang dipimpin Satiman Wiryosanjoyo
2.     Tanggal 30 April-2 Mei 1926 berlangsung kongres pemuda I di Jakarta
3.     Tujuan Kongres Pemuda I ialah membentuk perkumpulan pemuda yang tunggal. Tujuannya adalah untuk:
a.      Memajukan paham persatuan dan kebangsaan.
b.    Mempererat hubungan antara semua perkumpulan kebangsaan.
4.     27-28 Oktober 1928 berlangsung Kongres Pemuda II di gedung Indoneiche Clubhius
5.     Kongres pemuda II dihadiri sekitar 750 peserta utusan dari berbagai organisasi pemuda seperti :
a.     Jong Java,
b.    Jong Sumatranen Bond,
c.     Jong Bataks Bond,
d.    Jong Ambon,
e.     Jong Celebes,
f.     Pemuda Betawi,
g.    Sekar Rukun, dan lain-lain.
6.     Panitia Kongres Pemuda II adalah :
a.     Ketua               : Sugondo Joyopuspito
b.    Wakil Ketua      : Joko Marsaid
c.     Sekretaris        : Muhammad Yamin
d.    Bendahara       : Amir Syarifudin
7.     Pada kongres hari kedua, W.R. Supratman, seorang wartawan membawakan lagu ciptaannya yang berjudul Indonesia Raya. W.R. Supratman membawakan lagu ciptaannya dengan gesekan biola
8.     Kongres Pemuda II menghasilkan  Sumpah Pemuda.
9.     Isi Sumpah Pemuda adalah:
a.     Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
b.    Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
c.     Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

E.    Tokoh-tokoh Pergerakan Nasional
1.     R.A Kartini dan dewi Sartika
a.     Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika sama-sama memperjuangkan nasib kaum wanita melalui pendidikan.
b.    Kartini mendirikan sekolah untuk wanita pribumi pada tahun 1903.
c.     Beliau juga mendirikan sekolah di rumahnya, di Rembang.
d.    Pada tahun 1904 Kartini meninggal dunia.
e.     Kumpulan surat-suratnya disusun dalam sebuah buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
f.     Pada tahun 1884-1947, Dewi Sartika mendirikan Sekolah Istri di Bandung yang kemudian berubah menjadi Sekolah Keutamaan Istri.
g.    Pada tahun 1915, Dewi Sartika mendirikan sebuah perkumpulan wanita bernama Pengasah Budi Perkumpulan ini memperjuangkan kemajuan wanita
2.     Ki Hajar Dewantara
a.     Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat
b.    Tahun 1912 Ki Hajar Dewantara bersama dengan Dr. Cipto Mangunkusumo dan Dowes Dekker mendirikan indische Partij yang bertujuan memperjuangkan Indonesia yang merdeka dan berdaulat
c.     Mereka bertiga disebut sebagai Tiga Serangkai.
d.    Ki Hajar Dewantara  mendirikan sekolah yang diberi nama Taman Siswa, beliau kemudian dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional
3.     Dr Soetomo
a.     Dr Soetomo lahir pada 30 Juli 1888
b.    20 Mei 1908 Dr Soetomo bersama dengan Dr. Wahidin Soedirohoesodo mendirikan organisasi Budi Utomo

 
;