Monday, April 30, 2012

Bab 8. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia


  1. Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Sukarno, dan Drs. Mohammad Hatta memenuhi undangan Jenderal Terauchi di Dalat (Vietnam Selatan). 
  2. Jenderal Terauchi adalah Panglima tentara Jepang di Asia Tenggara. 
  3.  Terauchi mengatakan pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. 
  4. Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang. 
  5. Bom atom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. 
  6.  Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. 
  7.  Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
  8. Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio disegel oleh pemerintah Jepang. 
  9. Tokoh pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang kekalahan Jepang adalah Sutan Syahrir 
  10. Pada tanggal 14 Agustus 1945 sore, Sutan Syahrir sudah menunggu kedatangan Mohammad Hatta dari Dalat dan mendesak agar proklamasi jangan dilakukan oleh PPKI. 
  11. Menurut Syahrir, Negara Indonesia yang lahir dengan cara demikian akan dicap oleh Sekutu sebagai negara buatan Jepang. 
  12. Pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, para pemuda kembali menemui Bung Hatta dan mendesak agar beliau jangan menyetujui proklamasi di hadapan PPKI, karena menurut mereka hal itu berbau Jepang. 
  13. Malamnya, sekitar pukul 20.00, golongan muda revolusioner mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur. 
  14. Rapat ini antara lain dihadiri oleh Chairul Saleh, Wikana, Margono, Armansyah, dan Kusnandar. 
  15. Dalam rapat itu golongan muda menegaskan pendirian mereka. Mereka berpendirian bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri. Kemerdekaan tidak dapat digantungkan kepada orang lain dan negara lain. 
  16. Rapat juga memutuskan tuntutan agar Proklamasi Kemerdekaan dinyatakan oleh Ir. Sukarno pada keesokan harinya (16 Agustus 1945). 
  17. Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Sukarno 
  18. Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan rapat lagi menjelang pukul 24.00. 
  19. Mereka melakukan rapat di Asrama Baperpi, Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut selain dihadiri mereka yang mengikuti rapat di Pegangsaan Timur, juga dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Kunto, dr. Muwardi, dan Sodancho Singgih. 
  20. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan Hatta ke luar kota. Tempat yang dipilih adalah Rengasdengklok, sebuah kota kawedanan di sebelah timur Jakarta. 
  21. Tujuan “penculikan” itu adalah menjauhkan kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. 
  22. Bung Karno menyatakan bersedia melaksanakan proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta. 
  23. Golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta. 
  24. Golongan tua diwakili Mr. Ahmad Subarjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. 
  25.  Laksamana Maeda, bersedia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. 
  26. Maeda adalah seorang Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang 
  27. Jusuf Kunto, dari pihak Pemuda mengantar Ahmad Subarjo ke Rengasdengklok untuk menjemput Sukarno-Hatta. 
  28. Semula para pemuda tidak mau melepas Sukarno-Hatta. Ahmad Subarjo memberi jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus keesokan harinya, selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal tersebut tidak terjadi, Ahmad Subarjo rela mempertaruhkan nyawanya. 
  29. Dengan jaminan itu, komandan kompi Peta setempat, Cudanco Subeno, bersedia melepaskan Sukarno-Hatta kembali ke Jakarta. 
  30. Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda menemui Mayjen Nishimura untuk berunding. Nishimura tidak mengizinkan proklamasi kemerdekaan. 
  31. Naskah Proklamasi dirumuskan di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. 
  32. Perumusan teks proklamasi dilakukan di dalam ruang makan oleh Sukarno, Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo. 
  33. Sukarno menulis rumusan proklamasi tersebut. 
  34. Setelah terjadi kesepakatan bersama, teks proklamasi selanjutnya diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. 
  35. Teks proklamasi yang sudah diketik ditandatangani oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. 
  36. Proklamasi kemerdekaan dilakukan di kediaman Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, pukul 10.00 
  37. Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor berita, terutama B.M Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia. 
  38. Setiap kelompok pemuda mengirim kurir untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa saat proklamasi telah tiba. 
  39.  Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi lagu Indonesia Raya. 
  40. Bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno.
  41. Penghargaan kita terhadap jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan dapat kita wujudkan dengan melakukan beberapa hal berikut. 
  42.  Berziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan dan mendoakan mereka. 
    1.  Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat. 
    2.  Mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya dengan belajar tekun supaya kelak bisa menjadi generasi penerus yang cerdas, terampil, dan berguna bagi bangsa dan negara. 
    3.  Mempelajari riwayat para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan Setelah kita mengetahui riwayat hidup para tokoh tersebut, kita bisa meneladani hal-hal positif yang telah mereka lakukan. 
  43. Tokoh-tokoh Penting Dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
a.    IR. Soekarno
b.    Drs. Mohammad Hatta
c.    Mr. Ahmad Soebardjo
d.    Sutan Sjahrir
e.    Sayuti Melik
f.     Ibu Fatmawati
g.    Laksamana Takasi Maeda

0 komentar:

Post a Comment

 
;